Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah organisasi dinamis di dalam individu yang terdiri dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan tingkah laku dan pikirannya secara karakteristik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya (G. Allport).
Penjelasan Komponen Kepribadian
*
Organisasi dinamis : maksudnya bahwa kepribadian itu selalu berkembang dan berubah meskipun ada suatu sistem organisasi yang mengikat dan menghubungkan berbagai komponen dari kepribadian kita.
*
Psikofisik : maksudnya organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa (tak terpisahkan) dalam satu kesatuan.
Menentukan : menunjukkan bahwa kepribadian mengandung kecenderungan-kecenderungan determinasi yang memainkan peranan aktif dalam tingkah laku individu.
Karakteristik (khas, unik) : menunjukkan sifat individualis. Tidak ada dua orang yang benar-benar sama dalam caranya menyesuaikan diri terhadap lingkungan, yang berarti tidak ada dua orang yang mempunyai kepribadian yang sama.
Menyesuaikan diri terhadap lingkungan : kepribadian menghubungkan individu dengan lingkungan fisiologisnya (fungsi adaptasi).
-
Watak
Definisi watak
* Gabriel Tarde
* Allport
Pembedaan Watak (G.Ewald)
*
Watak yang dibawa sejak lahir, yaitu : Aspek yang merupakan dasar daripada watak, sangat berhubungan dengan keadaan fisiologis, yakni kualitas susunan syaraf pusat.
*
Watak yang diperoleh, yaitu : Watak yang telah dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman dan pendidikan.
Pengertian Temperamen
Menurut Allport :
Temperamen adalah gejala karakteristik daripada emosi individu, termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara dari pada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan.
Teori – Teori Tempramen
* “Hipocrates (460-370 SM) berpendapat bahwa dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat yang didukung oleh keadaan konstitusional yang berupa cairan-cairan yang ada dalam tubuh orang, yakni: sifat kering, terdapat dalam chole (empedu kuning); sifat basah, terdapat dalam melanchole (empedu hitam); sifat dingin, terdapat dalam phlegma (lendir); dan sifat panas, terdapat dalam sanguis (darah).Keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dengan porsi tertentu. Apabila seimbang maka orang dalam keadaan sehat (normal), begitu sebaliknya.
* Galenus menyempurnakan ajaran Hipocrates tersebut. Bahwa apabila suatus cairan melebihi proporsi yang seharusnya (dominan), maka akan mengakibatkan adanya sifat-sifat kejiwaan yang khas. Sifat-sifat yang khas pada seseorang sebagai akibat dari dominannya salah satu cairan badaniah itu, Galenus menyebutnya “temperamen”. Lalu Galenus menggolongkan manusia ke dalam empat tipe temperamen yang berdasarkan pada dominasi salah satu cairan badaniahnya.
Tipe Tempramen
* Sanguinis
- Sanguis (darah) dominan
- Sifat : hangat, meluap-luap,pengaruh/kejadian luar dengan gampang masuk ke pikiran dan perasaan, lincah, bersemangat, dan pribadi yang menyenangkan , ramah kepada orang lain sehingga sering dikatakan ekstrovert .
* Koleris
- Cairan empedu kuning dominan
- Sifat : hangat, serba cepat, sanggup mencukupi keperluannya sendiri, dan sangat independen. Dia cenderung tegas dan berpendirian keras. Dia dapat mempengaruhi lingkungannya dengan gagasan-gagasannya, rencananya, tujuan, dan ambisi-ambisi yang tak pernah surut
* Melankolis
- cairan melanchole (empedu hitam) dominan
- seorang analisis,suka berkorban, perfeksionis, emosi yang sensitif. Dia mudah menjadi introverd ketika perasannya dominan, lebih mudah murung dan depresi sehingga terkadang menarik diri, dan bisa menjadi seorang yang begitu antagonis
* Phlegmatis
- cairan phlegma ( lendir ) dominan
- hidupnya tenang, gampangan dan tak pernah merasa terganggu dengan titik didih yang sedemikian tinggi sehingga dia hampir tak pernah marah. Dia tipe mudah bergaul dan paling menyenangkan